Trafo atau transformator pasti pernah mendengar kata ini, artikel ini juga
sebenarnya tidak sengaja saya temukan kembali yang merupakan tugas makalah
sekolah dahulu. Untuk itu bagi teman-teman yang sedang ingin mencari makalah
atau tugas dengan juduk “ Cara Menguji
Kondisi Trafo” akan saya bagikan kembali melalui artikel ini
saya terdorong untuk membuat tulisan ini, untuk menguraikan
bagaimana cara menguji kondisi trafo secara sederhana dan hasilnya pun
adalah hasil aktual yang bisa langsung digunakan untuk menilai sebuah
trafo secara langsung dan bukan sebuah prediksi.
Peralatan yang diperlukan dalam pengujian ini cukup sederhana, hanya diperlukan
sepotong kabel (kira-kira 1m), stop kontak dan lampu bohlam beserta rumahnya.
Rangkaian uji kondisi trafo bisa anda lihat pada gambar berikut ini :
Sebelum trafo ditempatkan dalam rangkain, anda harus memastikan dahulu bahwa
trafo tidak putus baik pada gulungan primer maupun sekunder nya,
hal ini bisa anda lakukan dengan bantuan multimeter. Dan terminal
sekunder dari trafo tidak boleh terhubung dengan beban, melainkan harus
terbuka.
Untuk trafo daya, metoda ini bisa digunakan dengan efektif, namun untuk trafo output tube amp, metode ini lebih cocok untuk trafo output push pull dengan impedansi primer lebih dari 5kohm.
Rating daya dari bohlam yang digunakan tidaklah sama untuk setiap trafo, panduan berikut bisa digunakan untuk memilih bohlam :
Setelah trafo dan bohlam terangkai dengan baik, anda kemudian bisa menghubungkan rangkain dengan listrik, dan hanya akan ada tiga kondisi yang mungkin terjadi pada
lampu sbb :
1. Lampu nyala terang
Kondisi ini menunjukkan bahwa trafo dalam keadaan rusak
2. Lampu nyala redup atau berkedip
Kondisi ini menunjukan bahwa trafo tidak rusak namun rancangan ataupun bahan yang digunakan tidak berkualitas bagus, trafo seperti ini akan mudah menjadi panas
walaupun tidak sedang dalam keadaan mensupply listrik. Timbulnya panas dalam keadaan tidak mensupply listrik juga mengindikasikan bahwa trafo ini memiliki
efisiensi rendah atau boros listrik.
3. Lampu mati total
Kondisi ini menunjukkan bahwa trafo dalam keadaan bagus dan juga dirancang dengan bagus, material yang digunakan juga berkualitas bagus.
Menguji murni tidaknya sebuah trafo
Uraian di atas bisa menjadi panduan yang akurat dalam menentukan kondisi trafo, tapi mungkin tidak sepenuhnya memadai untuk mengetahui murni atau tidaknya sebuah trafo. Ada trafo yang dibuat dengan cara yang baik sehingga bisa lolos pengujian dengan metode di atas namun sesungguhnya trafo ini tidak murni, sebagai contoh sebuah trafo yang dibuat dengan baik untuk mengalirkan arus sebesar 3A, namun oleh pabriknya ditulis 5A.
Rangkaian uji kondisi trafo bisa anda lihat pada gambar berikut ini :
Gambar 1, Rangkaian uji kondisi trafo |
Untuk trafo daya, metoda ini bisa digunakan dengan efektif, namun untuk trafo output tube amp, metode ini lebih cocok untuk trafo output push pull dengan impedansi primer lebih dari 5kohm.
Rating daya dari bohlam yang digunakan tidaklah sama untuk setiap trafo, panduan berikut bisa digunakan untuk memilih bohlam :
- Trafo s/d 50W gunakan bohlam 5W
- Trafo 50-100W gunakan bohlam 10W
- Trafo 100-300W gunakan bohlam 20W
- Trafo 300-500W gunakan bohlam 40W
Setelah trafo dan bohlam terangkai dengan baik, anda kemudian bisa menghubungkan rangkain dengan listrik, dan hanya akan ada tiga kondisi yang mungkin terjadi pada
lampu sbb :
1. Lampu nyala terang
Kondisi ini menunjukkan bahwa trafo dalam keadaan rusak
2. Lampu nyala redup atau berkedip
Kondisi ini menunjukan bahwa trafo tidak rusak namun rancangan ataupun bahan yang digunakan tidak berkualitas bagus, trafo seperti ini akan mudah menjadi panas
walaupun tidak sedang dalam keadaan mensupply listrik. Timbulnya panas dalam keadaan tidak mensupply listrik juga mengindikasikan bahwa trafo ini memiliki
efisiensi rendah atau boros listrik.
3. Lampu mati total
Kondisi ini menunjukkan bahwa trafo dalam keadaan bagus dan juga dirancang dengan bagus, material yang digunakan juga berkualitas bagus.
Menguji murni tidaknya sebuah trafo
Uraian di atas bisa menjadi panduan yang akurat dalam menentukan kondisi trafo, tapi mungkin tidak sepenuhnya memadai untuk mengetahui murni atau tidaknya sebuah trafo. Ada trafo yang dibuat dengan cara yang baik sehingga bisa lolos pengujian dengan metode di atas namun sesungguhnya trafo ini tidak murni, sebagai contoh sebuah trafo yang dibuat dengan baik untuk mengalirkan arus sebesar 3A, namun oleh pabriknya ditulis 5A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Kalian..!!"