Belajar
menjadi ‘pemula’. Menjadi pemula dalam segala hal berarti melihat segalanya
seolah-olah untuk pertama kalinya melihat, maka reaksi yang muncul adalah
keheranan.
Jangan
percaya begitu saja bahwa duni luar itu ada. Filsafat mempersoalkan apakah
benda di luar pikiran kita itu sunggu berada di luar pikiran atau merupakan
pantulan/konstruksi pikiran kita.
Lucuti
ciri-ciri kongkrit yang anda lihat dan temukan ciri-ciri umum dalam hal-hal
kongkrit itu. Ciri-ciri umum dan abstrak itu disebut dalam berbagai nama
misalnya “keluasan”, “materi”, “Roh”, “idea”.
Belajar
menjadi ‘pemula’. Menjadi pemula dalam segala hal berarti melihat segalanya
seolah-olah untuk pertama kalinya melihat, maka reaksi yang muncul adalah
keheranan.
Jangan
percaya begitu saja bahwa duni luar itu ada. Filsafat mempersoalkan apakah
benda di luar pikiran kita itu sunggu berada di luar pikiran atau merupakan
pantulan/konstruksi pikiran kita.
Lucuti
ciri-ciri kongkrit yang anda lihat dan temukan ciri-ciri umum dalam hal-hal
kongkrit itu.
Ciri-ciri umum dan abstrak itu disebut dalam berbagai nama
misalnya “keluasan”, “materi”, “Roh”, “idea”.
Carilah
titik pangkal dari segala sesuatu yang anda alami/amati.
Manakah yang ada
terlebi dahulu, buah apel yang anda lihat itu atau pikiran anda tentang apel.
Namun dalam filsafat anda harus memilih salah satu maka anda akan menemukan
posisi anda dalam menjelaskan segala sesuatu.
Pikirkanlah
bagian-bagian tanpa melepaskan dari keseluruhan.
Argumentasi filosofi tidak
bermain dengan sebuah komponen, melainkan dengan totalitas jaringan komponen-komponenitu,
misalnya , dengan ‘dunia’alat-alat, ‘dunia’ sosial, dst. Sebab itu hindari lah
pandangan ‘mata dekat’ dan upayahkan untuk memiliki pandangan ‘mata jauh’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Kalian..!!"